Inflasi di kota Solo masih bisa dikatakan stabil. Walaupun kita tahu
bahwa kenaikan tarif parkir yang diberlakukan di Solo mempengaruhi inflasi Solo
di bulan Februari ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan ini
mencapai 0,08%. Dimana menurut kepala BPS solo, bapak Toto Desanto bahwa
kenaikan tarif parkir masuk 3 besar penyumbang uama inflasi Solo. Komoditas
penyumbang inflasi terbesar tersebut adalah bawang merah 0,113%, lalu disusul
bayam sebesar 0,1104%, kemudian tarif parkir 0,0859%, lalu kacang panjang
0,0851%, dan yang terakhir adalah gula pasir 0,0285%. Lima komoditas tersebut
merupakan indikator utama naiknya inflasi di Solo. Walaupun demikian, kenaikan lima komoditas ini diimbangi dengan deflasi sejumlah komoditas survei lain, terutama kelompok bahan makanan. Data BPS menyebutkan bahwa harga bumbu-bumbuan mengalami deflasi sebesar 3,13%, lemak dan minyak 3,8%, serta buah-buahan sebesar 1,97%. Selain itu, komoditas beras yang biasanya menyumbang inflasi tertinggi, bulan ini hanya menyumbang 0,005%.
merupakan indikator utama naiknya inflasi di Solo. Walaupun demikian, kenaikan lima komoditas ini diimbangi dengan deflasi sejumlah komoditas survei lain, terutama kelompok bahan makanan. Data BPS menyebutkan bahwa harga bumbu-bumbuan mengalami deflasi sebesar 3,13%, lemak dan minyak 3,8%, serta buah-buahan sebesar 1,97%. Selain itu, komoditas beras yang biasanya menyumbang inflasi tertinggi, bulan ini hanya menyumbang 0,005%.
Angka inflasi merupakan salah
satu indikator penting yang dapat memberikan informasi tentang dinamika
perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Inflasi dapat
disebabkan oleh 2 hal, yang pertama banyaknya permintaan barang ke pasar, dan
yang kedua kurangnya produksi yang diinginkan pasar tersebut. Saat ini
misalnya, mungkin karena BBM semakin langka maka pemerintah berencana menaikkan
harga BBM bersubsidi tersebut. BPS memperkirakan kenaikan harga premium yang
semula Rp4.500/liter menjadi Rp6.000/liter berpotensi meningkatkan inflasi
sampai 1% apabila diasumsikan tanggapan pedagang dan konsumen wajar. Namun
apabila mereka bereaksi berlebihan, misalnya dengan menimbun barang yang mulai
sekarang sudah dibeli, maka sumbangan inflasi bisa lebih dari 1%. Disini harga
yang membuat inflasi berfluktuasi, Karena Perkembangan harga barang dan jasa
berdampak langsung terhadap tingkat daya beli dan biaya hidup masyarakat.
Di Indonesia tingkat inflasi
diukur dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung dan diumumkan ke publik
oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dimana IHK adalah indeks yang memberikan
informasi mengenai perkembangan rata-rata perubahan harga sekelompok tetap
barang/jasa yang pada umumnya dikonsumsi oleh rumah tangga dalam suatu kurun
waktu tertentu. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat
kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) harga barang/jasa kebutuhan
rumah tangga sehari-hari.
Laju Inflasi
|
= IHK pada tahun tertentu - IHK pada
tahun sebelumnya
|
X 100 %
|
IHK pada
tahun sebelumnya
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar